Ted rodster adalah band rock asal tangerang yang beranggotakan 4 personil tetap. Sebelum bergabung di band ini masing masing personil memiliki band tersendiri dengan latar belakang genre yang berbeda, namun perbedaan itu tidak membuat mereka mengkotak-kotakan sebuah genre musik, akan tetapi perbedaanlah yang membuat musik mereka terbentuk dengan sendirinya. Sebuah band dengan tema heavy / groovy rock yang terinspirasi dari band-band besar seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, Soundgarden, Dll. Mereka biasa menyebutnya dengan istilah "Rock n Rules" Yaitu konsep musik rock tanpa batas dan aturan.
Album “KEHANCURAN” merupakan gabungan dari segala peristiwa; baik itu peristiwa personal, hingga peristiwa Sosial-Politik yang melibatkan banyak pihak.
Bahaya, kekang, batas, tipu, resah, dan segala bentuk ketidakadilan yang kerap tersampingkan, kini kembali dinyaringkan.
Melalui “ KEHANCURAN ”, suara-suara yang semula dikesampingkan mulai kembali dikumpulkan, disusun, digubah, dan dilahirkan yang semoga mampu dijadikan sebagai sebuah karya pengingat.
Di mulai dari gaung suara sirine & bassline dibalut ketukan drum yang terdengar bak genderang, pertanda bahaya dari "Tangan Tuhan" akan datang.
Di samping itu, mengangkat isu politik juga tak harus selalu dibuat kaku, dengan racikan dangdut dan heavy metal yang tergabung, mungkin bisa menjadi alternatif untuk berjoget liar sekaligus headbang di lagu "Buka Mata".
"Serdadu Kakap" juga merupakan gambaran napak tilas peristiwa kelam Kanjuruhan yang disuarakan dengan lantang. Dengan pengupayaan yang hampir dilupakan, lagu ini akan membawa ingatan tentang kehilangan dan ketidak bertanggung jawaban oknum-oknum yang masih dipertanyakan hingga sekarang.
Ada pula isu yang tak pernah usai, dikemas dengan ritme riff catchy pada lagu "Ko Rupsi" yang menggambarkan keresahan dan pertanyaan mengenai tindak korupsi yang sudah mengakar.
Tak lupa seruan peringatan yang digubah dengan alunan groove dan musik funky, dilengkapi warna vokal yang lantang berani, seolah mengisyaratkan seruan untuk "Hati-Hati Saja" mengenai opini yang kerap dipelintir pihak-pihak terkait institusi.
Pendengar juga akan dibawa hanyut melintasi jalur naga sembari memacu motor dengan cukup kencang. "Roda Berpacu" hadir untuk menggambarkan buruknya jalan-jalan di daerah yang minim perhatian. Segala hiruk-pikuk peristiwa itu pada akhirnya dirangkum dalam "Berita Hari Ini" yang menceritakan segala drama dan tragedi, dengan musik yang masih bisa dinikmati.
Belum selesai di sana, pertempuran pikiran yang memicu ledakan juga disajikan memalalui "Overthinkill". Dengan hantaman distorsi keras yang memicu adrenalin, membawa pendengar untuk terbangun dari titik nadir.
Kembali pada persoalan yang lebih luas, pembatasan dan aturan sepihak yang berubah-ubah juga turut membuat geram. Dan "Batas Emosi" hadir untuk mewakili kemarahan.
Ditutup dengan lagi-lagi gemuruh pertanyaan, "Merdeka?" Seolah kembali menyadarkan sekaligus mempertimbangkan ulang makna dari kemerdekaan yang tak pernah benar-benar ada penjawabnya. Album KEHANCURAN ini menyuarakan segala bising dari suara ketidakadilan, pemerintah yang semena-mena, aturan picik tidak berguna, dan hal lain yang mendera dengan membabi-buta.
Tags:
Indonesia