SETELAH MERILIS MINI ALBUM "COMPLETE CONTROL" DAN SINGLE "MY LIFE MY WAY", UGD KEMBALI HADIRKAN "AMARAH"

UGD adalah sebuah proyek duo-punk yang lahir dari keresahan, bukan sekadar dari sekumpulan nada dan amarah. Dibentuk pada 2021 di tengah lingkar tongkrongan sederhana, band ini bermula dari ruang-ruang kecil perbincangan tentang hidup yang timpang. Meski kini bermarkas di Yogyakarta, UGD tidak pernah mencabut akar Borneo dari setiap jejak langkahnya. Kalimantan — sebagai tanah kelahiran — selalu menjadi identitas yang dibawa dan diteriakkan.

Seperti banyak band punk lainnya, perjalanan UGD penuh jatuh bangun. Tahun 2022, mereka 
sempat dalam formasi penuh dan merilis "Bebaskan", single pertama sebagai manifesto 
pembebasan diri. Tapi hidup berkata lain — satu per satu personel hengkang. Kini, UGD kembali dalam bentuk paling murni: Ajie (vokal) dan Sandi (gitar). Tak lama kemudian, Drajat (drum) bergabung, memperkuat mesin perlawanan yang terus berjalan.

Setelah merilis mini album "Complete Control" dan single "My Life My Way", serta menggagas 
Subversion Tour bersama Masochist (Bandung) pada 2023, UGD kini telah meluncurkan karya terbaru: sebuah single berjudul “Amarah”.

“Amarah” adalah serangan langsung terhadap wajah kekuasaan yang makin bengis dan manipulatif. Ini juga merupakan transisi bagi kami, mulai dari formasi hingga musik yang kami kemas. Lirik frontal yang tak lagi bisa ditahan — ungkapan frustrasi yang mentah dan jujur. Dengan sound yang lebih liar, cepat, dan tanpa kompromi, “Amarah” menjadi pembuka dari materi-materi baru yang tengah digodok — karya-karya yang lebih brutal, lebih tajam, dan lebih berani dari sebelumnya. UGD tidak datang membawa solusi. Kami datang membawa perlawanan. Dan “Amarah” adalah aba-aba pertama. Bagi kami, “Punk akan tetap menjadi simbol ketidakpuasan yang takkan pernah padam dan sebuah protes yang tak pernah mati”.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama