Band pop punk dari Bekasi yang terbentuk di tengah pandemi pada tahun 2021, terdiri dari lima anggota, yaitu Bowo (vokal), Arief (gitar voc), Gilang (gitar), Caot (Bass) dan Irhas" (Drum). Latar blakang musik kami berasal dari masing-masing personil yang dulunya pernah membentuk band seperti Bowo dan Arif membentuk band beraliran Punk, Gilang pernah tergabung dalam band bernama Mahameru yang beraliran progresive metal. NGSP memilih genre pop punk karena genre ini mempunyai penggemar yang beragam di seluruh dunia. Lirik dalam album yang bertajuk "Perih" juga di buat berdasarkan pengalaman pribadi yang di sesuaikan dengan selera musik sekarang.
Nama No Gigs Still Party terinspirasi dari pandemi COVID-19 yang melanda dunia, industri musik terkena dampak yang besar. Konser dan acara musik dibatalkan atau ditunda, sehingga tidak ada Gigs Namun, hal ini tidak membuat No Gigs Still Party menyerah. Mereka memutuskan untuk terus berkarya dan bermain musik. Meskipun harus dilakukan dari rumah masing-masing.
No Gigs Still Party pertamakali muncul ke permukaan pada bulan Maret 2023 di Grun Bar Bandung dalam perhelatan Lounching album band The Soffia. Awalnya NGSP terbentuk tidak untuk off air, tapi atas desakan teman-teman dan di tambah materi lagu yang semakin sayang untuk hanya sekedar di dengarkan di platform digital, akhirnya NGSP memberanikan diri untuk keluar dan membanjiri gigs dengan lirik lirik nya.
Tajuk album Perih di daulat untuk mewakilkan keperihan pribadi agar pasar bisa ikut merasakan sayatan-sayatan luka para lelaki yang menangis di bawah siraman hujan, hehe.. Album yang berisi 7 lagu bertemakan cinta dan pertemanan sangat cocok untuk di dengarkan sehari-hari, alunan musik yang tidak rumit dan terdengar riang walaupun lirik nya bercerita soal kesedihan adalah salah satu metode NGSP untuk merayakan Perih.
Dengan antusias No Gigs Still Party mengumumkan rilisan terbaru mereka yaitu "Radang Unplugged." Kali ini NGSP merilis versi akustik yang yang berkolaborasi dengan Siska Anggraini, vocalist dari band "The Waktu Senggang" untuk mengisi part sinden jawa agar lebih menyayat hati dengan menyadur lirik dari lagu jawa yang berjudul Wuyung dan Lingsir wengi, "Takkan Hilang Rasa Ini Meradang," Sebagai kelanjutan dari kesuksesan lagu versi fullband yang telah release di seluruh platform media digital sebelumnya, versi akustik ini menawarkan pengalaman mendalam yang menggugah perasaan para sobat perih.
Dalam "Radang Unplugged," No Gigs Still Party menghadirkan sentuhan baru dengan memasukkan unsur tradisional Jawa, seperti sinden dan gamelan, yang menghadirkan suasana yang lebih syahdu dan penuh makna. Penggabungan elemen-elemen ini tidak hanya menambahkan dimensi baru pada lagu, tetapi juga memperdalam penghayatan akan rasa sakit perpisahan yang ada di dalamnya. Melalui "Radang Unplugged," No Gigs Still Party sekali lagi menunjukkan bakat mereka dalam menghadirkan karya-karya yang orisinal dan menggerakkan hati pendengarnya. Lagu ini tidak hanya menjadi sebuah lagu, tetapi juga sebuah pengalaman yang memikat dan membawa perasaan yang mendalam kepada para pendengarnya.
No Gigs Still Party bersemangat dalam menciptakan musik yang menyentuh hati. Dengan keberanian untuk bereksperimen dan semangat untuk menghadirkan karya-karya yang unik, mereka terus menginspirasi pendengar di seluruh dunia.
Tags:
Indonesia