Estuari, project music mengusung genre experimental folk asal Bandung yang beranggotakan 3 orang; Rian Rastian (electric guitar), Annisa (vocal) dan Sukma Binar (electric nylon) mengeluarkan single pertamanya berjudul ‘Negeri Para Tuan’ pada bulan April 2023 ini. Karya musik ini merupakan lagu pertama, sekaligus merupakan penanda awal dari serangkaian karya lainnya yang akan dikeluarkan oleh Estuari secara berkala hingga akhir tahun.
Lagu bernuansa klasik kontemporer ini melibatkan musisi lain; string section seperti Moch Adi Yudha (violin) dan Fachmi (cello), choir diisi oleh Adinda Rizka dan Hafiz Ry. Bertema tentang kritik sosial, syair lagu ini diadaptasi dari sajak yang ditulis oleh Annisa, “Unek-unek Saya tentang bagaimana potret sosial di kota-kota besar sedikit banyak tertumpah di sini. Kemudian Rian izin untuk menjadikannya sebuah karya musik.”
Sajak tersebut kemudian dialihwahanakan oleh Rian Rastian dalam bentuk instrumentasi, “Agar pesan yang mau dihighlight dari sajak ini, benar-benar teramplifikasi jika bersanding dengan notasi. Saya sengaja menambahkan timpani, cymbal swell dan marimba.” tambah Rian yang juga mengisi acoustic nylon dan electric guitar, sementara electric nylon diisi oleh Sukma Binar. Instrumen gitar di lagu ini didukung oleh KUASSA VST Plugin, dan sebagai sentuhan akhir, Mixing Mastering oleh Sendy thanratu.
“Sikap keacuh-tak-acuhan pemuda dan masyarakat sebenarnya menjadi tema besar.”, tambah Annisa. Estuari berharap bahwa kehadiran mereka dengan ‘Negeri Para Tuan’ bukan hanya sekadar lagu pemanis telinga, tetapi juga karya yang punya efek samping untuk dapat menambah kepekaan siapapun yang mendengarnya, terhadap situasi sosial di Indonesia. “Selaras dengan value awal mengapa kami terbentuk.”
Beberapa hari setelah perilisan audio di digital streaming platform tanggal 25 April 2023, music video Negeri Para Tuan, yang digarap oleh Eggy Resa akan tayang tiga hari setelahnya. Kritik secara lebih eksplisit akan terlihat di video music ini. Estuari meramu banyak cuplikan situasi dan atau kondisi riil di ibukota, yang dijahit menjadi sebuah video berdurasi empat menit dan hitam putih.(AR)
Tags:
Indonesia