Di tengah lanskap musik yang semakin rapi dan penuh tuntutan algoritma, kelompok musik Risak memilih jalur yang sedikit berbeda. Mereka datang tanpa kemasan mewah, tapi dengan cerita yang jujur dan suara yang mentah.
Lewat mini album perdana bertajuk ‘Balada Rocker Serabutan’ yang rilis pada 8 April 2025,
Risak memperkenalkan enam lagu yang berbicara tentang keresahan sehari-hari, hal-hal yang sering hadir tapi jarang sempat benar benar dibicarakan.
Melalui sisa lelah, Risak dibentuk oleh Happy, Davin, Bayu, dan Paidun. Bersama Risak, mereka tentu tak ingin tampil sebagai penyelamat skena, tapi sekadar menyuarakan hal-hal yang mengganjal di kepala.
‘Balada Rocker Serabutan’ bisa berbicara tentang apa saja: politik yang kadang membingungkan, cinta yang tak selalu manis, dan hidup yang jalan terus meski serabutan. Lagu-lagu ini tidak dirancang untuk menyenangkan semua telinga—tapi cukup jujur untuk didengar.
Secara musikal, Risak tak banyak bertele-tele. Gempuran rock sarat fuzz disuarakan dengan
unsur bersenang-senang yang dominan. Aransemen mereka cenderung sederhana, tapi tidak asal. Justru di situ letak kekuatannya: tidak berusaha terdengar megah, tapi cukup kuat untuk menyampaikan maksud isi kepala mereka.
Sementara itu, title-track sekaligus nomor pamungkas ‘Balada Rocker Serabutan’ dipilih
sebagai payung dari keseluruhan narasi album mini ini. Lagu ini sekaligus menjadi pernyataan:
bahwa hidup tidak selalu berjalan lurus, dan tiap individu menyimpan keresahan yang kadang sulit dijelaskan.
Dalam keseharian yang penuh tuntutan—pekerjaan yang tak selesai-selesai, ritme hidup yang memburu tanpa ampun—Risak mencoba menciptakan ruang kecil untuk rehat, bernyanyi, dan tentu saja agar merasa tidak sendiri.
Setiap lagu dalam album ini adalah catatan dari perjalanan yang tak selalu rapi, tapi tetap
dijalani. Dan dalam tongkrongan sederhana, segala rasa tumpah: kesal, lega, kecewa, hingga tawa yang muncul tanpa alasan. Itulah Balada Rocker Serabutan—bukan sekadar album, tapi dokumentasi perasaan kolektif dari mereka yang pernah merasa hilang arah, namun tetap berusaha pulang lewat nada.
‘Balada Rocker Serabutan’ tak banyak menawarkan solusi, tapi mencoba menjadi teman seperjalanan. Untuk siapa saja yang hidupnya kadang berantakan, sering bingung harus mulai dari mana, atau sekadar butuh ruang untuk merasa tidak sendirian.
Produksi mini album ini digarap oleh sang pentolan band Davin Pramudya, yang sekaligus
bertindak sebagai produser; bersama Sinatrya Dharaka (Thee Marloes) yang menangani proses mixing dan mastering di Studio Pelikan.
Kehadiran musisi kolaborator turut memperkaya lapisan emosi dalam mini album ini. Single ‘Pertemanan Ini Selamanya’ melibatkan sentuhan hangat dari kibor Sinatrya Dharaka. Sementara itu, lagu pamungkas sekaligus title track ‘Balada Rocker Serabutan,’ turut menghadirkan Ridwan Wawa pada instrumen harmonika, memberi warna mentah dan melankolis pada pernyataan akhir dari Risak.
Mini album ini sudah tersedia di berbagai layanan musik digital. Dengan rilisnya mini album ini ini, Risak berharap bisa menjangkau lebih banyak telinga—bukan untuk dikagumi, tapi cukup untuk dipahami.
Sebagai tindak lanjut dari rilisnya mini album, Risak juga tengah mempersiapkan tur lintas kota dan negara yang akan dimulai dalam beberapa waktu ke depan. Beberapa daerah yang sudah masuk dalam radar mereka antara lain Malang, Yogyakarta, Jakarta, dan Bali, dengan rencana ekspansi ke luar negeri seperti Kuala Lumpur (Malaysia), Singapura, dan Chiang Mai (Thailand).
Tags:
Indonesia